Minggu, Februari 07, 2010

hi MARSHA ! part 10

Koni dan Shamrah menatap heran sahabat mereka satu ini . Sedari tadi , Marsha tersenyum tiada henti . Komik Detective Conan yang ada di tangannya tidak dibacanya sama sekali . Sesekali Marsha memegang bibirnya , seperti yang dilakukannya saat ini .
"Shaa , kamu tidak kenapa napa ?" Shamrah meletakkan komik yang sedang dibacanya dan menatap Marsha prihatin .
"hahahha tatapanmu tidak perlu begitulah ! aku hanya sedang senang hari ini , sangaaaatt senang" Marsha merebahkan dirinya di atas ranjang Koni yang empuk . Si pemilik ranjang hanya bisa menggeleng - geleng pasrah melihat ranjangnya tercinta dihuni dua makhluk aneh .
Tiba - tiba Marsha mengerang sambil memgangi perutnya , "huaaaaaaahhhh aku lapar .. tidakkah kalian lapar ? sudah jam berapa ini ?"
Koni melirik jam dinding donal bebek , kado ulang tahunnya yang ke 12 dari Marsha . "aku juga lapar , sudah jam 7 malam tepat"
"bagaimana kalau kita ke warung edo ?"
Marsha dan Koni mengangguk seraya berdiri dari posisi masing - masing .
Mereka bertiga berjalan ke warung edo , tempat makan mungil yang menjadi langganan mereka bertiga . Tetapi tidak pernah ada diskon untuk tiga pelanggan setia ini .
Baru selesai memesan makanan , Marsha terpaku dengan pemandangan di hadapannya . Io ada di seberang sana . Dia tidak sendiri , melainkan bersama .. Aileen . Tak terasa , mata Marsha sudah hangat membendung air mata . Tapi Marsha menolak untuk meneteskan air mata itu . Pasti Io memiliki penjelasan atas semua ini . Hanya saja , Marsha takut untuk menanyakannya .
Tidak biasanya , Marsha menyudahi makan malamnya di warung edo . Makanannya masih tersisa banyak .
"kamu benar tidak apa apa , Sha ?" Shamrah yang duduk disebelah Marsha mernagkul sahabatnya yang terus membisu setelah memesan makanan .
"makanannya .. tidak enak ya ?" dari seberang Marsha , Koni menatap makanan yang di anggurkan Marsha .
Marsha menggeleng lemah kemudian mengalihkan pandangannya ke tempat dimana Io berada tadi , lalu direbahkan kepalanya pada pundak Shamrah . Io , dan Aileen sudah tidak berada disana .

"malam sayaang.." suara Io di seberang telefon terdengar hangat . Marsha mengapit telefon di antara telinga dan lengannya ,"malam , sedang apa kamu?" . Tangan Marsha sibuk mengaduk isi laci untuk mencari earphone nya .
"sedang , apa ya ? memikirkanmu sepertinya .. hehehe"
Earphone sudah terpasang dengan sempurna di kedua telinga Marsha ,"huh , gombal .. hahaha tapi tidak apa apa , aku suka kok"
Pembicaraan mereka berakhir setengah jam kemudian . Marsha menutup telefon dan menaruh handphonenya di meja samping tempat tidur , kemudian menangis . Pertanyaan yang terus hinggap di kepalanya hingga kini tidak berani diutarakannya . Io , Aileen , cafe , dan seberang warung edo . Pembicaraan tadi tidak menyentuh satupun pertanyaan pertanyaan itu .
Marsha mengembuskan nafas dan menutup wajahnya dengan bantal . Handphone Marsha berdering . Benda yang berkerlap kerlip heboh itu menempangkan sederet nomor yang tidak dikenal Marsha .
Marsha menekan tombol hijau untuk menjawab telefon itu , "hallo?"

"Pagi Marsha !!!!" Koni dam Shamrah merentangkan kedua tangan menyambut kedatangan Marsha yang tersenyum .
"Pagi Sham , pagi Koni" Marsha tersenyum dan meletakkan ransel di bangkunya .
"ciee udah senyum lagi ?"
Marsha memperlebar senyumannya dan menggeleng , "habis ini , tidak"
Koni tersenyum paham . Ya iyalah , pelajaran pertama Bu Until . Bagaimana mau tersenyum ?

Pelajaran Bu Until dan pelajaran - pelajaran lainnya terlewati dengan mudah oleh Marsha , Koni , dan Shamrah . Setelah pulang sekolah , inilah yang berat untuk Marsha lewati . Ya , les gitar . Bertemu dengan Io . Mungkin .. juga Aileen .

Langkah gontai Marsha terseret - seret memasuki sanggar . Koni dan Shamrah bingung melihatnya , tidak biasanya sahabat mereka satu ini terlihat lemas dan tidak bersemangat saat akan les gitar . Malah sebaliknya , biasa dia selalu tersenyum tanpa henti , melangkah dengan sangat bahagia karena akan bertemu dengan pujaan hatinya , Io .
Marsha sudah tahu hal ini akan terjadi , begitu ia memasuki ruangan latihan , matanya tertuju pada sosok yang tidak asing lagi baginya . Aileen . Sepertinya Aileen akan berlatih bersama . Tapi mengapa ?
"Marsha ! kenalkan ini .. "
"sudah tahu . Aileen kan ?" Marsha menekankan kata Aileen dengan nada dibuat selemah mungkin . Boy menatap Marsha yang memotong ucapannya , heran .
"kami pernah bertemu di mall" Aileen menjawab keheranan Boy .
Boy dan yang lainnya mengangguk - ngangguk . Akhirnya , Io menepukkan kedua tangannya , " ayo kita mulai latihan . sudah cukup lama kita tidak berlatih bersama Aileen"
Latihan di buka dengan permainan gitar Aileen yang membawakan lagu Yesterday-nya The Beatles . Boy , Angga , Greg , Marsha , dan Io menyanyikan lagu itu bersamaan .

"Yesterday
all my troubles seemed so far away
Now it looks as though
they`re here to stay
Oh I believe in yesterday"

Mereka bertepuk tangan saat menuntaskan lagu itu . Aileen meletakkan gitar disampingnya yang langsung diraih oleh Marsha .
"bolehkah aku .."
Semua mengangguk mantap sebelum Marsha sempat menyelesaikan kalimatnya . Marsha tersenyum dan muali memetik senar demi senar gitar dengan penuh penghayatan . Matanya terpejam dan mulai menyenandungkan lirik lagu yang dimainkannya .

"My friends say I’m a fool to think
That you’re the one for me
I guess I’m just a sucker for love
‘Cuz honestly the truth is that
You know I’m never leavin’
‘Cuz you’re my angel sent from above
Baby you can do no wrong
My money is yours
Give you little more because I love ya, love ya
With me, girl, is where you belong
Just stay right here
I promise my dear I’ll put nothin above ya. above ya
Love me, Love me
Say that you love me
Fool me, Fool me
Oh how you do me
Kiss me, Kiss me
Say that you miss me"

Marsha memainkan lagu Justin Bieber dengan lincah dan bersemangat , membawa suasana menjadi semangat dan menggembirakan . Io dan yang lainnya ikut bernyanyi dengan senang , kecuali Aileen yang hanya diam menatap Marsha yang perlahan - lahan membuka matanya begitu lagu memasuki intro akhir .

"Tell me you love me.."


Tepuk tangan berdatangan dari teman teman . Marsha menatap Aileen yang diam menatapnya . Tatapan yang biasa , tapi sebenarnya menusuk . Marsha merasakan itu . Ada rahasia yang disembunyikan darinya , rahasia yang berhubungan dengan Io pastinya . Mungkin juga dirinya .
"ahh , Aileen . ini kemarin itu aku belum sempat membayar buku yang kita beli di gramedia" Marsha mengulurkan beberapa lembar rupiah kepada Aileen .
"tidak perlu"
Marsha tertegun menerima jawaban yang begitu dingin dan tidak bersahabat , sangat tidak bersahabat dari Aileen .
Aileen bangkit berdiri , hendak keluar ruangan .
"Aileen !" Io beranjak dari duduknya dan menahan Aileen . Marsha tercekat melihat tindakan Io itu .
Siapa sih Aileen sebenarnya ?

to be continued to .. part 11 (: *niktaa .

Tidak ada komentar: